Bantuan sosial (bansos) merupakan upaya pemerintah dalam meringankan beban masyarakat yang membutuhkan, terutama saat situasi krisis seperti pandemi, bencana alam, dan kemiskinan ekstrem. Namun, pertanyaan penting yang sering muncul adalah apakah program bantuan sosial ini sudah tepat sasaran? Evaluasi menyeluruh menunjukkan bahwa masih ada sejumlah tantangan dalam memastikan bahwa bantuan tersebut benar-benar sampai kepada mereka yang berhak.
Tingkat Kesalahan Dalam Penyaluran Bansos
Dilansir dari data dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), 46% penerima bansos tidaklah tepat sasaran. Hal ini disebabkan oleh dua jenis kesalahan utama dalam pendataan seperti:
- Exclusion Error: Keluarga miskin yang layak mendapatkan bantuan justru tidak tercatat dalam daftar penerima.
- Inclusion Error: Keluarga yang tidak memenuhi syarat, seperti yang sudah keluar dari garis kemiskinan, tetap mendapatkan bantuan.
Masalah ini menunjukkan bahwa hampir separuh penerima bansos adalah individu atau keluarga yang tidak seharusnya menerima, hal ini mengindikasikan perlu adanya reformasi mendesak dalam sistem pendataan dan distribusi bantuan.
Pentingnya Pendataan Yang Tepat
Kesalahan utama dalam penyaluran bansos berasal dari basis data yang kurang akurat dan tidak terintegrasi. Bappenas telah meluncurkan sistem Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), yang diharapkan dapat memperbaiki masalah ini. Regsosek mengumpulkan data sosial ekonomi yang lebih komprehensif, mengintegrasikannya dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan menjadikannya sebagai acuan untuk penyaluran bansos.
Sistem ini diharapkan dapat mengurangi jumlah penerima yang tidak tepat hingga 30% pada tahun 2024, dan pemerintah menargetkan ketepatan sasaran 70% pada tahun 2025.
Dampak Ketidaktepatan Penyaluran
Ketika bansos diberikan tidak tepat sasaran, dampak yang dirasakan oleh masyarakat menjadi tidak optimal. Dana bantuan yang dialokasikan tidak sampai kepada keluarga yang benar-benar membutuhkan, sehingga masalah kemiskinan dan ketimpangan ekonomi tidak teratasi secara efektif. Bansos yang salah sasaran juga membebani anggaran negara, karena dana yang seharusnya dapat dialokasikan untuk program lain menjadi tidak efisien.
Sebaliknya, jika bantuan sosial dapat didistribusikan dengan tepat, manfaatnya akan sangat terasa, termasuk sebagai berikut:
- Pengurangan kemiskinan ekstrem melalui alokasi yang benar kepada masyarakat yang paling rentan.
- Peningkatan kesejahteraan bagi keluarga penerima manfaat yang sesuai.
- Efisiensi anggaran pemerintah yang lebih baik, sehingga dana publik bisa digunakan untuk kebutuhan lain.
Solusi Untuk Memperbaiki Penyaluran Bansos
Untuk memperbaiki ketepatan sasaran bansos, ada beberapa langkah yang perlu diambil oleh pemerintah seperti:
- Pemutakhiran dan integrasi data: Basis data yang terus diperbarui dan terintegrasi melalui sistem seperti Regsosek akan sangat membantu dalam meminimalisasi kesalahan pendataan.
- Penggunaan teknologi: Penggunaan platform digital dalam verifikasi penerima dan distribusi bantuan dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi.
- Pengawasan masyarakat dan transparansi: Mengajak masyarakat ikut mengawasi proses penyaluran bansos akan meminimalisir risiko korupsi dan penyalahgunaan dana.
Meskipun bantuan sosial merupakan kebijakan penting dalam upaya mengurangi kemiskinan dan ketimpangan, masalah ketepatan sasaran masih menjadi tantangan besar bagi pemerintah. Melalui sistem yang lebih baik seperti Regsosek dan pemutakhiran data yang konsisten, pemerintah berharap bisa menekan kesalahan penyaluran bansos secara signifikan. Dengan demikian, program ini akan menjadi lebih efektif dan berdampak positif bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Sumber
Katadata
tirto.id